Pokemon Go – Perkawinan Sempurna HAKI dan Teknologi
Courtesy of http://www.garudapreneur.com | http://fb.com/garudapreneur
Pada tulisan yang lalu kita telah menyaksikan bagaimana Pokemon Go membuat berbagai belahan dunia mengalami perubahan perilaku dalam bermain di era digital dan mobile. Dan pada akhir tulisan telah disebutkan bahwa kesuksesan Pokemon Go tidak lahir dalam semalam.
Pada awalnya Pokemon (bukan Pokemon Go) lahir sebagai permainan yang ditujukan untuk perangkat Game Boy besutan Nintendo – sebuah perusahaan Jepang yang berdedikasi dalam dunia permainan. Mereka yang lahir tahun 80an-90an sangat akrab dengan perangkat Game Boy dan yang sejenisnya.
Saat itu, Pokemon merupakan permainan nomor dua yang paling sukses dan menguntungkan bagi Nintendo. Kemudian Pokemon dikembangkan menjadi koleksi kartu, serial animasi dan film layar lebar, komik serta mainan. Terhitung Mei 2016, brand Pokemon itu sendiri telah memberikan pendapatan kotor dari seluruh dunia sebesar USD$46,2 milyar (Rp.623 Trilyun!!!)
Ide mengenai Pokemon itu sendiri berasal dari hobi mengoleksi serangga semasa kecil Satoshi Tajiri - Direktur Eksekutif Pokemon. Nama Pokemon itu sendiri merupakan kependekan dari POcKEt MONsters, yang dapat diartikan sebagai Monster Saku – tetapi kenyataannya ada Pokemon yang ukurannya raksasa.
Dalam memainkannya, si pemain akan berperan sebagai Pokemon Trainer yang punya dua tujuan: 1) Mengumpulkan seluruh Pokemon 2) Melatih para Pokemon yang telah ditangkap untuk kemudian diadu dengan Pokemon milik Pokemon Trainer lainnya. Tema ini selalu ada dalam setiap jenis pengembangan Pokemon, baik permainan video, serial animasi, komik dan koleksi kartu. Diperlukan waktu sekitar enam tahun untuk menyelesaikan permainan Pokemon dan memicu penghasilan miliaran dolar.
Sementara itu, di belahan barat dunia; tepatnya di Amerika. John Hanke – CEO Niantic; memimpikan menerapkan permainan berbasis lokasi agar dapat menarik lebih banyak pengguna. Baik Mario Bros dan Donkey Kong sempat menjadi pertimbangan, namun Pokemon yang paling cocok. Selain karena sifat dari permainan Pokemon yang berbasis lokasi, juga karena kesuksesan dari brand ini.
John Hanke; pria dibalik kesuksesan produk Pokemon Go, juga memiliki kisah panjang yang menghatarkan dan melejitkan Pokemon Go. Bagaimana produk-produk yang diciptakan melalui Niantic berperan membuat Pokemon Go menjadi sedemikian menarik. Tanpa itu semua, tidak akan ada Pokemon Go.
Kemitraan strategis antara Intellectual Property (HAKI) dan Teknologi telah membuat ide mengenai Pokemon menjadi sebuah tren fenomenal di pertengahan tahun 2016 ini. Bukan hanya di Indonesia saja, juga di berbagai negara. Melalui kemitraan ini, tiap pihak – Niantic, Pokemon Company & Nintendo – mendapatkan pembagian luar biasa besar dari pendapatan yang diperoleh dari Pokemon Go.
Bila kita memahami bagaimana menemukan ide Bisnis, Mengidentifikasi calon pelanggan, Mengenal Bisnis model, Menguji Bisnis Model dan Mengenal Customer Journey Map maka kita pun akan mengerti bagaimana strategi dari Niantic dan Nintendo.
Pada tulisan berikut kita akan mengikuti bagaimana jatuh bangun John Hanke membangun Niantic. Karena kesuksesan tidak dibangun dalam semalam.
GarudaPreneur - Generasi Pengusaha Muda Indonesia
Posted by: Henry Yonathan <henry.yonathan@gmail.com>
Reply via web post | • | Reply to sender | • | Reply to group | • | Start a New Topic | • | Messages in this topic (1) |
Iklan dan promosi diperbolehkan HANYA pada hari Senin. Gunakan tag [Iklan] atau [Promo].
Sukseskan Mukernas TDA 4.0
EmoticonEmoticon